Salah satu destinasi yang pengen banget saya datangi adalah kawah
ijen, ya kawah ijen sebuah wisata hiking, Wisata Kawah Ijen secara
geografi terletak antara 8°2’30’’ – 8°5’30” -114°12’30’ – 114°16’30’’
BT. Di bagian utara berbatasan dengan hutan lindung Gunung Remuk dan
sebelah Barat berbatasan dengan jalan lintas Banyuwangi – Bondowoso,
bagian selatan berbatasan dengan Sungai Banyu Linu dan batas sebelah
timur adalah lereng Gunung Merapi. Dan mempunya ketinggian 2.386 meter
di atas permukaan laut.
Awalnya saya melihat sebuah acara di
telivisi tentang kawah ijen, tentang penambang belerang yang harus
memanggul berkilo-kilo beban pikulan dan naik turun gunung secara
manual, tentang alamnya yg mempesona, tentang kepulan asap belerang di
padukan dengan indahnya kawah, dan hati berkata saya harus kesana.
Kamis
22 januari adalah waktu yang sudah di rencanakan, pasang surut nya
keinginan untuk ke ijen cukup menguras energi beberapa hari belakangan,
terutama januari yang identik dengan musim hujan intensitas tinggi dan
tujuan saya adalah gunung. Jam 09.30 wib pesawat yang saya naiki
landing mulus di juanda international airport,samapi di gedung bandara
karena tanpa bagasi saya langsung mengarah ke pintu keluar untuk menaiki
Damri ke terminal bungurasih surabaya, ya MP kami adalah di terminal
bungurasih, jika perjalanan lancar harusnya cukup 30menit dari bandara
tapi karena macet akhirnya molor dan janjinya sih jam 10.00 wib udah
kumpul semua. Tapi apalah daya waktu yang berkuasa dan saya harus
terlambat. Di terminal sudah berkumpul Eva, Topik, Tari, Indra, dan
Rizka, berasa berdosa karena terlambat ternyata ada 1 lagi yang belum
datang yaitu Tinae, sang preman dari Timur.
samapai di terminal bungurasih, Surabaya |
Belum
adanya kepastian Tinae sampai jam berapa ke terminal, kita memutuskan
untuk makan di dalam terminal lumayan mahal seporsi rawon 15.000, tapi
dari pada kelaparan ya kan hehe, keadaan terminal ya seperti kebanyakan
terminal di Indonesia di penuhi dengan calo-calo yang menawarkan jasa,
di jawab saja kita sudah ada yg jemput padahal bohong hihi.
Jam
12.30 Wib, akhirnya Tinae muncul juga, ga muncul begitu aja sih susah
juga nemuin makhluk ini, harus telponan berkali-kali menentukan posisi
agar bisa di temukan, padahal mau nya saya dia nyalain bom asap warna
merah sebagai pertanda biar mudah di temukan haha, mungkin karena kita
sama-sama tidak tahu sejarah terminal bungurasih jadinya untuk menemukan
Tinae harus melalui proses yang panjang dan berliku, untung ga sampe
laporan ke ketua RT segala.
Setelah semua Tim lengkap ( Eva,
Topik, Tari, Indra, Rizka, Tinae dan Saya) kita langsung menuju ke
terminal antar kota, naik bus patas jurusan jember dan turun di
probolinggo, waktu yang di butuhkan 2-3jam dr surabaya ke probolinggo
dengan tarif 30.000, bus cukup nyaman dengan seat 2-2, sepanjang
perjalanan saya dan eva ngobrol, topik dan rizka bobo biasa, tari dan
indra bobo imut sementara tinae bergerilya cari mangsa lalu dia tidur
mangap haha. Jam 15.00 kami sampai di terminal probolinggo, dan lanjut
makan karena tinae kelaparan gara-gara nasi goreng buat makan siangnya
di rampok sama eva, setalah selesai makan saya melanjutkan perjalanan ke
paiton dengan naik bus jurusan Bondowoso, dengan tarif 8.000, kenapa
harus ke paiton? Karena di paiton ada temen yang baik hati siap
menampung gembel seperti saya ini, belum pernah ketemu cuma kenal di IG
dan lanjut di WA, dan perjalanan probolinggo-paiton di tempuh 1jam.
Sampai di paiton kita langsung istirahat, mandi, packing2 barang dan hitung-hitungan biyaya untuk share cost,
samapai paiton langsung foto-foto |
Malam
nya kita langsung berangkat menuju bondowoso dan ijen, di perjalanan
kita mampir ke rumah makan untuk mengganjal perut yg sudah keroncongan
dan setelah itu ke minimarket untuk membeli makanan ringan bekal ke
ijen, dalam rombongan belum ada yang pernah ke ijen lewat bondowoso ada
sih si topik yang pernah cuma dia ikut tour travel jadi tinggal bobo
cantik di perjalanan dan bangun saat dah nyampe gerbang ijen, dan itupun
lewat banyuwangi, sebenernya ada perasaan ga enak malam ini ga tau sih
kerasa aneh aja, agak sedikit was-was aja mungkin gara-gara malam jumat juga
kali yah hehe.
Perasan saya tambah ga enak ketika kita salah
jalan, ya tiba-tiba kita masuk jalan yg sempit kanan kiri hutan dan aneh nya
ada universitas di situ, daaaan mentoknya kita masuk perumahan, agak
panik sebenernya tapi berusaha woles, dan tanya-tanya akhirnya bisa sampe
juga ke jalan utama, perasaan sedikit lega ketika saya melihat ada plang
penunjuk jalan ke kawah ijen.
Jalan mulai sempit kanan kiri
di apit hutan yang lumayan lebat, semakin jauh semakin sunyi dan serem,
perasaan ga enak kembali muncul, ga tau kenapa ada perasaan curiga kalo
kita nyasar, karena sepanjang jalan sepi tidak bertemu dengan mobil
dari lawan arah ataupun searah, saya semakin panik ketika jalan yang di
lewati mulai menurun seolah kita hanya mengelilingi bukit atau gunung,
suasana semakin mencekam.
Perasaan sangat lega muncul ketika
kita melihat sebuah pos dan langsung turun untuk bertanya sekalian buang
air yg sudah di tahan-tahan, ternyata itu adalah pos jaga perkebunan kopi
dan memang benar jalur yg kita lewati adalah jalur ke ijen, sebnernya
ada satu hal lagi yang mengganjal saat itu, saat mobil kita berhenti
selang beberapa detik di belakang kita ada mobil juga yang berhenti,
saya kaget karena sepanjanh jalan tidak ada lampu mobil lain yg
mengikuti, gak mungkin kan mobil di belakang gak pake lampu, sedangkan
saya sering liat ke belakang dan kondisi nya gelap gulita.
Untuk
sampai di gerbang kawah ijen kita melewati 3 pos jaga, setiap pos kita
berhenti untuk mengisi daftar tamu dan memberi uang seikhlasnya dipos
jaga, dan jam 01.30 kita sampai di pintu masuk kawah ijen,dan teman-teman langsung
prepare pake jaket, celana panjang dan packing apa aja bekal yang harus
di bawa,
Setelah packing kita membayar tiket masuk Rp.3.000 dan langsung treking sebelum nya kita tidak lupa untuk berdoa.
Pendakian
di mulai.... Setelah jalan beberapa meter kiki sepertinya sudah
terlihat kepayahan, dan tugas saya mengingatkan kiki agar berhenti jika
merasa capek, karena saya tidak mau terjadi sesuatu karena dia
memaksakan diri, selanjutnya adalah bagaiaman caranya memberi semangat
pada kiki agar bisa terus berjalan, dan salut sama teman-teman semua karena
kompak saling menguatkan, sehingga kiki tidak merasa sendiri, dan yang
sempat membuat saya parno adalah ketika kiki bilang kalo dia punya asma,
oh may goooooosstt gw sempet dagdigdug sama perasaan gw kaya mau nembak
cewek haha. Ya secara apa yang terjadi kalo asma dia kumat? Oksigen ga
bawa dong, gw mau kasih napas bantuan tapi kan gw abis makan bawang, yang
ada dia jadi pingsan malah repot,
Dan Alhamdulillah nya jam
04.30 kita semua sampe puncak setelah melewati jalan berkelok2 dan
berliku, naik tanpa henti ( ya namana nya naik gunung ), walau kiki
seperti kepayahan muka pucat tapi saya melihat raut bahagia terpancar dari
wajahnya sama seperti bulan yang bercahaya dengan indah, tapi
efeknya tangan gw keram gara2 nuntun kiki dari bawah haha.
foto - foto dipuncak |
Sampai
di puncak kita semua istirahat, tapi saya penasaran pengen liat blufire
dan memutuskan untuk turun ke kawah, kemudian formasinya adalah, saya,
indra, tinae, eva, rizka turun ke kawah sementara tari, topik, dan kiki
lebih memilih tidur,
Dari kejauhan si bluefire terlihat
sangat menawan dan saya semangat untuk mendekat, semakin turun perasaan
semakin jauh ga sampe-sampe, beberapa kali berpapasan dengan penambang
blerang yang super duper keceh, bawa blerang berkilo-kilo dari kawah sampai
turun gunung.
Akhirnya dengan segala perjuangan kita semua
sampai di kawah dan saya bisa melihat si blufire yang melegenda itu,
sempat beberpa kali take photo tapi tidak berhasil karena hanya
menggunakan kamera hp, alhasil cukup di lihat dan di rekam dalam memori otak, dan semoga otak saya tidak full memori.
aku dan asap belerang di kawah ijen |
Tragedi
terjadi ketika angin berbalik arah membawa kepulan asap blerang ke arah
kita, saya langsung ngacir lari dan yang lain juga, sempat bingung
mencari jalan untuk naik, mungkin karena panik akhirnya jalan yg benar
dan lurus di temukan tapi sepertinya tidak lurus melainkan nanjak curam
dan berkelok-kelok, eva dan rizka sudah merasa kepayahan, perpaduan
antara asap blerang dan tanjakan curam cukup membuat kepala pusing dan
lemas, dan dengan segala tenaga yang ada tanpa pertolongan bulan, saya
berusaha menuntun eva supaya cepat naik, tapi eva merasa sudah tak
sanggup, panik mulai menyerang melihat muka eva yang pucat dan tak
bercahaya sempat meredupkan semangat saya, tapi apapun yang terjadi kita
harus sampai atas gak mau mati konyol di bawah, dan akhirnya dengan
sisa - sisa tenaga, dengan kepala yang pusing dan berat, kita semua
berhasil naik, indra membantu rizka dan tinae yang gagah perkasa merasa
baik-baik saja.
Sampai di atas atur napas dan strategi ( dikira
mau perang ), kemudian melakukan tradisi yang tak bisa di langgar yaitu
foto - foto.
jalan yang terjal dan licin dan sisa tenaga saat akan naik dari kawah |
Topik, tari dan kiki bergabung kemudia
terbentuklah formasi lengkap dan eva, rizka sepertinya sudah lupa kalau
beberapa menit yang lalu mreka hampir semaput gara - gara belerang.
Setelah
puas foto - foto kami pun bergegas turun, perjalanan turun tidak
terlalu berat, walau licin karena kerikil, waktu yang di tempuh kurang
lebih 2 jam untuk sampai bawah, dan langsung ke warung untuk mengisi
perut yang keroncongan, setelah makan kita lanjut pulang ke paiton
karena akan melanjutkan perjalanan ke madura
perjalanan turun |
Dalam perjalanan kali ini saya merasa bahagia, bahagia karena akhirnya bisa sampai di ijen dan bahagia karena bisa mewujudkan impian seorang teman, impian dia berdiri di atas ijen dan mampu membungkam mulut orang-orang yang meremehkan nya, aku hanya tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah seorang teman yang baru saya kenal, semoga pertemanan kita tetap terjaga sampai kapan pun, dan berjumpa kembali dalam trip-trip selanjutnya.
Boleh boleh... Ini cerita tega yang menelantarkan aku sendiri di bawah. Padahal aku udah mau pingsan T_T tapi aku berhasil berhasil berhasil horeeee
BalasHapusActing kamu tidak meyakin kan tinae, sebenernya aku khawatir juga tapi eva lbh membutuhkan pertolongan haha
HapusItu bukan acting itu sungguh... Hisk
HapusMukamu tin ga bsa di bedakan mana sungguhan mana acting haha
HapusIri baca cerita dan lihat foto-fotonya. Sedangkan aku di sini berkutat dengan blusukan, padahal titisan Bu Risma juga bukan. Haha
BalasHapusJadi kapan kita trip bareng mba indah? Moso pahmi terus yg di ajakin haha
HapusBang Enzat yg kudunya ngajak aku. Haha...
HapusOgah ah kalo cma di traktir sinjay 1 porsi haha
Hapusemang kuat dua porsi? haha
Hapuseh pak enzat bagus itu nyatut namaku, sini saya minta royalti *muka serius* hahahhaaa
BalasHapuskamsia kamsia kamsiaaa enzat dan teman2 yg lain tinae, tari, tofik, indra, tari dan rizka... you'r awesome...
ah lanjutin nulis blog aahhh...
Lanjut sailling komodo ga? #eh
Hapus